Kata google long flight itu berkisar antara 6-12 jam. Artinya saat aku menulis artikel ini, aku sudah pernah menjalani long flight sebanyak 4 kali ketika pulang pergi Indonesia-UK. Long flight pertamaku yang juga menjadi international flight pertamaku cukup berkesan, bersama dua orang teman yang baru aku temui di hari keberangkatan. Kebetulan kami sama-sama awardee LPDP di kota dan universitas yang sama pula. Walau selama penerbangan kami duduk terpisah, namun mereka sangat membantu aku yang clueless tentang pemeriksaan di imigrasi, transit, dan hal baru lainnya. Dan karna mereka juga mamaku bisa sedikit lebih tenang melepas anak gadisnya pertama kali ke luar negeri haha.
Penerbangan pertama terasa sangat menyenangkan, semua serba baru buatku. Mengutak-atik fitur pada flight entertainment, bolak balik mengecek peta penasaran sedang terbang di atas negara apa, atau sekedar menanyakan pilihan jus yang tersedia ke cabin crew. Duh, kenapa paragraf ini terdengar norak sekali ya hahaha. But yes, I am just being honest, guys! Semuanya memang semenyenangkan itu hingga menutupi rasa pegal di pinggang dan leher karna keterbatasan ruang gerak dan posisi tidur yang salah. Well, what did you expect from economy class? 🤪
However, nothing lasts forever. Ternyata kesenangan pada long flight berikutnya mulai memudar, karna aku mulai dihantui kebosanan wkwkwk. Mau nonton kok malah ngantuk, bangun tidur tapi kok gak nyampe-nyampe, mulai kebelet pipis dan tentunya harus antri bersama penumpang lain yang juga kebelet pipis, atau bahkan kebelet boker. Untungnya aku cukup jago menahan kebocoran kantung kemihku, tapi ada kalanya juga aku ga tahan dan terpaksa ke toilet dengan perasaan tidak nyaman. Tapi tetap saja di balik ketidaknyamanan dan kebosanan itu, aku selalu menunggu kesempatan yang sama datang kembali.
Satu hal yang membuatku selalu excited menunggu long flight adalah karna aku percaya bahwa perjalanan panjang itu akan membawaku ke tempat baru dengan suasana dan nuansa yang berbeda. Tidak mungkin rasanya penerbangan selama 6 jam bahkan lebih akan bermuara pada tempat yang identik dengan tempat dimana pesawat lepas landas sebelumnya.
Aku berharap long flight berikutnya tidak sendiri lagi. I really like being on my own, tapi juga pengen banget long flight sama teman yang benar-benar duduk di sebelahku. Bisa ngobrolin banyak hal untuk mengusir kebosanan, gantian saling mencicipi meal on board, bahkan bisa julid bersama karna melihat polah tingkah orang-orang satu pesawat yang tentunya sangat beragam wkwkwk. Let me wait and see, sambil terus berdoa kepada penulis naskah kehidupanku di atas sana. Siapapun orangnya, semoga dia juga sama senangnya karna satu pesawat bahkan duduk bersebelahan denganku nanti. Hahaha.
Posted in Solok, January 2024