Hello!
It has been a long time since my last post ya guys, dan sepertinya blog ini sudah banyak sarang laba-labanya hahaha
Kali ini aku akan menulis pengalaman yang aku lalui untuk mendapatkan beasiswa LPDP program magister luar negeri. Karna sepertinya akan sangat panjang, jadi aku buat dalam beberapa postingan ya. Khusus di postingan ini aku akan membahas seleksi administrasi. Mungkin terlihat sepele dan mudah, tapi percayalah it's not that easy peasy guys 😱
DISCLAIMER : Informasi-informasi yang tertulis di postingan ini hanya terkait dengan seleksi LPDP tahap 1 tahun 2022. Aturan dan persyaratan di tahun-tahun berikutnya bisa jadi berbeda.
Seleksi administrasi adalah gerbang pembuka bagi para applicant, jadi sebelumnya aku udah pastikan dulu apa aja syarat-syaratnya dan dokumen-dokumen yang dibutuhkan.
Cara tau syarat-syaratnya gimana? Nah untuk bisa dapetin info-info ini, tentu saja aku harus menyelami google karna itulah satu-satunya yang bisa aku lakukan. Sebenernya ada beberapa dosen dan seniorku yang udah lolos beasiswa ini, tapi aku orangnya ngga enakan jadi takut ngeganggu kalo nanya-nanya ke beliau 😩
Nah jadi aku udah tau beasiswa ini dari dulu banget pas awal-awal kuliah, tapi belum kepikiran buat daftar karna yaiyalah lulus S1 aja belum 🙈 Jadi selama kuliah S1 aku cuma baca-baca pengalaman orang di blog-blog aja dan saking banyaknya blog yang aku baca aku jadi udah punya gambaran gimana proses seleksinya.
Akhirnya di tahun 2021 aku memantapkan hati untuk daftar beasiswa LPDP ini, aku mulai dengan buat akun pendaftaran di lpdp.kemenkeu.go.id , baca bookletnya dan melengkapi persyaratannya. Namun aku ngga berhasil submit pendaftaran karna sertifikat ieltsku keluar beberapa hari setelah pendaftaran ditutup. Belum rejeki ya guys jadi aku tetap melanjutkan kehidupanku sebagai mahasiswa profesi apoteker saat itu wkwk dan tentunya tetap semangat untuk mempersiapkan pendaftaranku di tahun 2022. Dan kalo dipikir-pikir ada hikmahnya juga aku gagal submit pendaftaran di 2021 karna memang aku belum dapat LoA dari kampus dan sebetulkan belum terlalu siap buat ikut seleksi. Jadi setelah gagal mendaftar itu aku mulai lebih gencar untuk mencari info kampus yang cocok dan sesuai dengan minat aku.
Fast forward ke 2022, jadi pendaftaran LPDP tahap 1 2022 resmi dibuka pada tanggal 25 Februari 2022. Aku inget banget waktu itu aku lagi nongki sendirian di McD nunggu jadwal MCU buat masuk kerja (infonya ngga penting wkwk). Sambil nongki aku download bookletnya, aku baca-baca dan bersyukur banget ternyata buat applicant yang melampirkan LoA unconditional dari kampus tujuan bisa skip seleksi bakat skolastik. Senang banget karna waktu itu aku udah mengantongi 2 LoA unconditional dari Monash University dan the University of Sheffield. Jadi makin semangat karna setelah seleksi administrasi bisa langsung melaju ke seleksi substansi.
Tentunya aku ngga mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini dong, jadi aku pastikan persyaratan dan dokumen yang diminta udah lengkap. Dokumennya apa aja? Keep reading!
1. Biodata diri
Setelah membuat akun di website resmi LPDP, kita diharuskan telebih dahulu mengisi biodata diri dalam bentuk form online. Datanya ngga begitu banyak kok, cuma data-data umum aja seperti data diri, media sosial, pendidikan terakhir, dan juga data keluarga. Untuk mengisi biodata ini ngga ada tips khusus, cukup isi sesuai keadaan sebenarnya. Hati-hati jangan sampe salah karna ada beberapa data yang cukup penting seperti NIK dan alamat email yg valid. Ohya siapkan pas foto resmi juga ya, untuk warna backgroundnya terserah.
2. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Unggah hasil scan KTP dikolom yang udah tersedia. Pastikan hasil scannya bagus dan jelas ya. Kalo KTP kamu udah jelek dan koyak, saranku mending minta cetak yang baru aja ke kantor disdukcapil. Dulu KTP ku juga udah koyak dan jelek parah, jadi aku udah ganti sama yang baru jauh-jauh hari biar aman hehe.
3. Ijazah S1 atau SKL (Surat Keterangan Lulus)
Dokumen ini juga discan ya, boleh ijazah asli maupun fototopy tapi harus udah dilegalisir. Atau kalo belum ada ijazah boleh pake surat keterangan lulus aja dulu.
4. Transkrip Nilai S1
Sama seperti ijazah, dokumen ini juga discan wokey!
5. Dokumen penyetaraan ijazah dan konversi IPK dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset , dan Teknologi
Dokumen ini khusus untuk pendaftar lulusan luar negeri. Karna eyke lulusan dalam negeri, jadi ngga upload dokumen ini dehh.
6. Sertifikat Bahasa Asing yang masih berlaku
Dari semua dokumen yang dibutuhkan, dokumen inilah yang paling susah ngedapetinnya dan modalnya juga ngga murah bok :(
Sertifikat bahasa asing ini bisa berupa sertifikat TOEFL ataupun IELTS. Aku sendiri mengunggah sertifikat IELTS ku yang nilainya pas-pasan itu. Ingat ya sertifikat ini harus yang dikeluarkan oleh lembaga resmi (ETS / PTE / IELTS). Skornya harus berapa? Hm beda-beda ya tergantung program yang kamu ambil, jadi cek baik-baik di booklet yaa.
7. Letter of Acceptance (LoA) Unconditional yang masih berlaku
Untuk LoA ini ngga wajib yaa, tapi kalo ada upload aja biar bisa skip seleksi bakat skolastik (yang gosipnya sangat-sangat susahhh). Tapi pastikan LoA ini udah yang paling sesuai sama minat kamu karna ketika udah upload dokumen ini, kita hanya diperbolehkan memilih satu jurusan di universitas yang tercantum di LoA. Kalo belum mengunggah LoA, kita bisa pilih 3 jurusan. So, think wisely guys!
Aku ketika mendaftar mengunggah LoA dari the University of Sheffield, I'm sorry Monash 🙏
8. Surat Rekomendasi dari tokoh masyarakat atau akademisi
Aku minta surat rekomendasi dari dosen pembimbing skripsiku ketika S1 dulu. Buat yang udah kerja bisa minta ke atasan juga kok guys. Atau kalo yang ngga punya atasan bisa minta ke tokoh masyarakat. Yang perlu digarisbawahi adalah orang-orang ini harus mengenal kamu secara profesional yaa. Untuk format suratnya udah telampir di booklet, jadi ngikutin itu ajaa.
9. Surat pernyataan pada aplikasi pendaftaran
Ini simple sih kalo ngga salah nge-thick poin-poin yang bakal disubmit gitu.
10. Surat usulan dari pejabat setingkat eselon II / setara yang membidangi SDM (Khusus pendaftar PNS/TNI/POLRI)
Karna aku bukan PNS, TNI, apalagi POLRI, jadi aku skip dokumen ini mwehehehe
11. Profil Diri pada formulir pendaftaran online
Pada tahap ini, kita diminta untuk mengisi semacam CV gitu yaa, ini poin-poinnya :
Riwayat pendidikan
Riwayat pekerjaan
Pengalaman organisasi
Prestasi
Skor Bahasa Asing
Pengalaman pelatihan / workshop
Pengalaman riset
Karya Ilmiah
Konferensi dan Seminar
Penghargaan
Selain poin-poin di atas, kita juga diminta untuk mengisi essay singkat tentang :
Kekuatan / kelebihan yang dimiliki
Kelemahan / kekurangan yang dimiliki
Pengalaman membanggakan
Pengalaman kurang membanggakan
Hal terakhir yang diajarkan pada diri sendiri
Kesalahan yang pernah dilakukan selama belajar / bekerja
Tugas di luar ruang lingkup seharusnya
Pembeda dari peserta lain
Melalui essay singkat ini kita dituntut untuk lebih mengenal diri sendiri. Jadi pikirkan baik-baik ya guys! Dan yang paling penting tetap jujur!
12. Komitmen kembali ke Indonesia, rencana pasca studi, dan rencana kontribusi di Indonesia
Part yang paling challenging dan menguras banyak waktu dan pikiran wkwk. Ini berupa essay 1500 - 2000 kata yang harus diketik langsung di web pendaftaran. Aku sih ngetik di laptop dulu trus nanti tinggal copy-paste ke webnya. Dan bikinnya tuhhh susahhh bangett, mengsad :(
Aku udah mulai menyicil essay ini dari akhir tahun 2021 tapi baru kelar tanggal 26 Maret 2022. Ngga ada aturan khusus terkait bahasa yang digunakan, namun disarankan untuk menulis dalam bahasa Inggris khususnya untuk pendaftar tujuan luar negeri.
Dalam menulis essay ini, aku hanya mempercayakan pada kemampuan menulisku yang masih amatir dan modal nge-cek grammar gratis di Grammarly *sungkem*
Waktu itu agak kurang pede sih karna tau orang-orang pada minta proofread ke kenalan mereka yang udah sering bergelut dengan essay-essay beasiswa. But again, aku kan ngga enakan jadi takut ganggu kalo minta proofread ke alumni 😭
Aku juga pernah menghubungi lembaga profesional yang menyediakan jasa proofreading essay tapi aku mundur teratur saat liat pricelist nya yang tidak ramah bagi pengangguran sepertiku (waktu itu belum kerzaa 😢). Akhirnya yaudah aku pasrah aja tuh pake essayku yang mentah tanpa diproofread siapa-siapa.
Setelah semua persyaratannya lengkap, aku langsung submit pendaftaranku beberapa hari sebelum deadline. Aku sarankan jangan mepet deadline ya karna ditakutkan webnya down karna banyak yang mengakses.
Akhirnya pada bulan April hasil seleksi administrasi diumumkan dan alhamdulillah aku lulus.
Senangnyaaa, tapi aku sadar ngga boleh terlalu senang karna ini baru awal dari perjuangan panjang, masih ada seleksi substansi yang menjadi penentu. Soon aku tulis pengalaman seleksi substansinya yaa.
So, that's it. Makasiii udah baca blog akuu. If you have any questions, feel free to ask yep guys. Just drop it on the comment box below!