Hai!
Ngomongin kuliah S2 ke luar negeri dengan fully-funded scholarship, pasti ada yang berpikir bahwa awardee tidak perlu mengeluarkan uang pribadi sepeser pun. Eits buang jauh-jauh pemikiran itu yaa! Karna ada beberapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mempersiapkan pendaftaran baik itu pendaftaran ke kampus tujuan ataupun pendaftaran beasiswa.
Jadi kali ini aku akan berbagi informasi tentang biaya-biaya yang aku keluarkan ketika persiapan kuliah S2 ke luar negeri, to be spesific, to the UK. Biaya-biaya ini tidak masuk ke komponen biaya yang ditanggung oleh LPDP, jadi ini murni pake duit pribadiku 😭 Perlu diperhatikan bahwa biaya-biaya ini berdasarkan pengalaman pribadiku, beda orang bisa beda biayanya hehe.
1. Passport
Passport adalah salah satu dokumen penting yang perlu dibuat secepatnya karna dibutuhkan sebagai tanda pengenal untuk mendaftar ke kampus tujuan. Selain itu, aku juga menggunakan passport ini ketika mendaftar IELTS test. Biaya yang aku keluarkan sebesar Rp. 300.000 untuk passport 48 halaman. Setahuku juga ada pilihan passport 24 halaman dengan harga yang lebih murah.
2. IELTS Test
Tentunya sebagai calon mahasiswa internasional di kampus luar negeri, kita perlu sertifikat yang menyatakan bahwa kita memiliki kemampuan berbahasa inggris yang dipersyaratkan kampus tujuan. Aku mengeluarkan biaya Rp. 3.000.000 untuk satu kali tes, dan untungnya skorku langsung memenuhi target. Kalo amit-amit ngga mencapai target skor, siap-siap keluar duit lagi untuk tes berikutnya. Jadi persiapkan diri sebaik-baiknya okhayy!
3. Translasi Dokumen
Ada banyak dokumen yang perlu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh penerjemah tersumpah. Dalam kasusku, aku menerjemahkan beberapa dokumen untuk keperluan pendaftaran kampus, aplikasi VISA, dan juga untuk booking student accommodation. Biaya jasa penerjemah ini bervariasi dan untungnya aku menemukan biaya termurah yaitu Rp. 40.000 / lembar. Total yang aku terjemahkan adalah 7 dokumen (Ijazah S1, Ijazah Profesi, KTP, KTP Ortu, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, dan Rekening Koran) dengan total 11 halaman jadi aku mengeluarkan 11 x Rp. 40.000 = Rp. 440.000
4. Sertifikat Bebas TB
Sertifikat ini dibutuhkan sebagai salah satu syarat pengajuan VISA UK, dan hanya bisa dikeluarkan oleh 3 rumah sakit di Indonesia yaitu RS Premier Bintaro, RS Premier Jatinegara, dan RS Premier Surabaya. Untungnya waktu itu aku kerja di Sukabumi jadi ngga perlu keluar duit lebih banyak cuma buat transportasi. Biaya medical check up nya sebesar Rp. 850.000. Bisa selesai dalam satu hari jadi ya tungguin ajha.
5. Pengiriman VISA
Setelah pengambilan data biometric di VFS Global Kuningan City, aku pulang ke Sumbar jadi mau ngga mau suka ngga suka aku harus mengeluarkan duit tambahan untuk biaya pengiriman VISA ke alamatku di Solok. Dari pada balik lagi ya kan mesti beli tiket pesawat pp bisa miskin mendadak bestie. Jadi ya sudah aku ambil opsi VISA dikirim ke alamat dengan biaya Rp. 147.000. Agak kaget kok mahal banget perasaan belanja online ongkirnya ngga semahal itu deh 😭
Jadi itulah guys breakdown biaya-biaya yang aku keluarkan dengan total Rp. 4.737.000.
Seingatku itu aja ya, untuk biaya lain semisal transportasi, makan, nongkrong cantik nunggu sertifikat beres ngga perlu aku masukin yaa wkwkw
Semoga postingan ini membantu teman-teman yang mau kuliah ke luar negeri juga. Walaupun detailnya pasti ngga bakalan sama, tapi at least beginilah gambarannya. Okay sekian ya pembahasan perduitan duniawi ini, terima kasih sudah baca blog aku!