Halo, kali ini aku hadir dengan topik yang berbeda. Biasanya kan aku ngereview beauty products, but today aku mau membagikan pengalaman aku persiapan IELTS tanpa ikut kelas preparation di lembaga profesional.
Jadi beberapa bulan yang lalu aku kepikiran mau coba tes IELTS karna aku rasa setelah tamat kuliah profesi apoteker aku bakalan butuh sertifikat bahasa ini buat cari kerja ataupun lanjut kuliah S2. Nah mulailah aku cari info tentang IELTS ini dan ternyata biaya tesnya sangatlah menguras kantong. Jadi aku pikir kalo aku jadi ambil tes ini ditambah dengan lesnya itu bisa habis duit sekitar 5 jutaan. Lalu aku baca-baca pengalaman orang yang tes tanpa les, ternyata cukup menjanjikan dan tentunya lebih hemat.
Setelah menyelam ke google buat baca-baca tips and trick persiapan IELTS tanpa les, aku mulai deh eksekusi cara belajar yang cocok buatku.
1. Pahami bentuk soal dan cara penilaiannya
Aku rasa ngga banyak orang yang familiar sama IELTS ini, seperti aku yang cuma pernah terpapar soal TOEFL, itupun hanya TOEFL gratisan yang memang diwajibkan kampus saat masuk dan sebelum wisuda. Jadi penting banget buat tau gimana bentuk soal IELTS karna memang berbeda banget dengan jenis tes lainnya.
Ada 2 tipe IELTS, academic (buat daftar sekolah dll yang berhubungan sama akademis) dan general training (buat keperluan pindah ke negara lain yang mempersyaratkan ini). Karna aku bukan mau pindah ke negara lain, jadi aku ambil IELTS academic.
Tesnya ada 4 sesi : listening, reading, writing, and speaking.
Listening : terdiri dari 40 soal, jadi kita dengerin beberapa dialog dan monolog tentang berbagai topik dan diminta menjawab pertanyaan yang berkaitan sama rekamannya. Tipe pertanyaannya pun beda-beda, ada yang ngisi blank space, pilihan ganda, mencocokkan obrolan speaker dengan statement yang tertulis di soal, dll.
Reading : terdiri dari 40 soal dengan 3 artikel, dan artikelnya ini biasanya panjang-panjang dan topiknya cukup ngga biasa 😂 jadi brace yourself really well before the test, karna waktunya sangat terbatas (cuma 60 menit). Tipe soalnya juga beragam, ngisi blank space, true false not given, yes no not given, pilihan ganda, menentukan gagasan utama dalam suatu paragraf, mencocokkan statement dengan artikel, dll.
Writing : ini part yang paling challenging dan bikin overthinking buatku. Ada 2 task, task 1 itu melaporkan data dari grafik / peta / tabel, harus lebih dari 150 kata. Untuk task 2 menulis essai singkat tentang suatu topik dan harus lebih dari 250 kata. Waktunya cuma 60 menit untuk kedua task ini.
Speaking : seperti wawancara santai face to face sama examiner yang merupakan native speaker atau juga bisa orang Indonesia yang udah lama tinggal di luar negeri. Ada 3 part, part 1 tentang pertanyaan umum seperti tempat tinggal, sekolah, keluarga dll. Part 2 kita disuruh ngomong selama 2 menit tentang suatu topik dan cuma diberi persiapan 1 menit buat mikirin idenya (boleh ditulis di kertas). Part 3 kembali ke wawancara tapi topiknya berkaitan sama part 2 dan biasanya lebih spesifik dan lebih susah. Total waktu buat speaking ini sekitar 10-15 menit.
Cara penilaiannya beda-beda, bisa cek di web resminya langsung karna cukup panjang kalo aku tulis di sini hehe
2. Latihan dengan buku IELTS Cambridge
Buku ini memang berisi soal-soal latihan dan kunci jawabannya, bahkan lengkap dengan script soal listening. Sampai saat ini udah ada total 16 buku, tapi aku cuma latihan dari buku 12 - 15. Aku latihan per sesi tes, misalnya hari ini cuma latihan listening, besoknya reading, begitu seterusnya. Setelah aku rasa cukup familiar dengan tes ini, barulah aku latihan seperti tes sebenarnya mulai dari listening, reading, writing hingga speaking tanpa jeda. Ohya latihannya pake IELTS answer sheet (bisa download di internet) yaa supaya kita terbiasa dengan suasana ujian yang sesungguhnya. Dan juga kita bisa memperkirakan panjang tulisan di sesi writing biar ngga kurang dari jumlah kata yang ditetapkan.
3. Belajar dari youtube dan website
Aku download semua video dari youtube IELTS Liz, nonton beberapa video English with Emma dan English with Lucy. Untuk speaking aku nonton banyak video, silakan search aja di youtube dengan keywords "IELTS speaking test".
Selain dari youtube, aku juga belajar dari website IELTS Liz di sini lengkap banget mulai dari penjelasan soal sampe contoh topik setiap sesinya juga ada. Bahkan kolom komentarnya juga informatif banget.
4. Belajar dari buku-buku
Aku juga belajar dari buku-buku lain cuma ngga begitu rutin, seperti dari buku 101 Helpful Hints for IELTS, IELTS advantage reading skills, Common Mistakes at IELTS Intermediate, Common Mistakes at IELTS Advanced.
5. Nonton video Ted Talk dan vlog bahasa inggris
Selama persiapan tes ini aku usahain terbiasa dengar obrolan dalam bahasa inggris jadi Ted Talk dan vlog santai adalah pilihanku, lumayan buat ngelatih listening dan memperbanyak kosakataku buat speaking.
6. Baca artikel dalam bahasa inggris
Ini penting banget buat nambah-nambah kosakata dan buat membuka wawasan kita dalam menyusun ide ketika writing. Aku follow The Jakarta Post, The Guardian, dan BBC di twitter jadi tiap hari aku baca artikel yang aku rasa menarik. Keuntungannya, vocabulary yang digunain di artikel-artikel ini lumayan uncommon dan hal ini bisa kita gunain di writing test buat dapetin high band score.
7. Latihan dengan konsisten
This is the most crucial part, konsisten! Usahakan tiap hari belajar, kalopun ngga bisa latihan dalam waktu lama, seengganya luangkan beberapa menit buat baca-baca artikel atau nonton video. Jangan lewatkan satu haripun buat belajar. Soalnya aku nyesel pernah beberapa hari ngga belajar karna harus belajar buat ujian kompetensi 😥
8. Ikut tes simulasi
Ini buat jaga-jaga aja sih biar kita bisa mengevaluasi kemampuan kita dengan lebih profesional. Karna kan kalo belajar sendiri agak susah mengevaluasi kemampuan kita apalagi di writing. Kebetulan di daerahku biaya tes simulasinya lumayan murah (100k aja). Setauku juga ada beberapa web yang menyediakan jasa simulasi tapi untuk harganya aku kurang tau karna ngga pernah nyoba.
Itu dia cara belajar yang aku jalani selama persiapan IELTS. Aku mulai belajar dari bulan Mei sampai Agustus 2021 (bolong-bolong sih karna beberapa kegiatan) dan ikut tes tanggal 4 September 2021. Nanti aku share gimana selama the day nya dan gimana hasilnya juga hehehe