Ketika bicara tentang Inggris, mungkin banyak orang yang akan langsung membayangkan kemegahan London, atau serunya nonton pertandingan sepak bola di stadion klub terkenal. Tidak bisa dipungkiri bahwa dulu aku juga berpikir begitu. Tapi setelah tinggal di Sheffield yang kotanya tidak terlalu besar dan dekat dengan kawasan Peak District National Park, aku jadi lebih mengenal bahwa Inggris engga melulu tentang London dan sepak bola.
Sebagai warga Sheffield kami sangat dekat dengan alam wkwkwk. Atraksi kotanya tidak begitu "wah" jadi para warga lebih sering mengeksplor daerah Peak District dan juga desa-desa kecil di sana. Salah satu desa yang pernah aku kunjungi adalah Edensor, yang hanya butuh perjalanan sekitar satu jam dengan bus dari pusat kota Sheffield, dan tiketnya sangat murah (pake student discount, hehe).
Desa ini menjadi inspirasi judul novel ketiga dari Tertralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Aku sih tidak baca bukunya ya, tapi kalau aku baca dari review orang-orang buku ini tidak menceritakan tentang desa kecil bernama Edensor ini melainkan tentang petualangan karakter dalam novel tersebut dalam menempuh pendidikan ke Eropa. Namun katanya di bagian akhir buku ada sedikit disinggung tentang makna dari Edensor ini. Tapi sepertinya aku harus baca bukunya dulu ya agar bisa mengerti kenapa Andrea Hirata menamai bukunya Edensor.
Nah karna buku ini sangat populer di Indonesia maka tak jarang orang Indonesia menyempatkan untuk berkunjung ke desa mungil yang cantik ini, termasuk aku wkwk. Karna desanya sangat kecil jadi aku hanya butuh waktu sekitar satu jam untuk memutari seluruh desa. Di dalamnya ada St Peter's Church dengan kuburan tua di sekitarnya, jujur agak seram sih. Lalu ada beberapa rumah khas pedesaan Inggris, dan juga terdapat The Edensor Tea Cottage jika pengunjung ingin merasakan pengalaman nge-teh ala orang Inggris. Kalau aku sih waktu itu hanya jalan-jalan memutari desanya karna sudah agak sore.
Lalu setelah beberapa bulan tinggal di Inggris ternyata aku baru menyadari bahwa Edensor hanya populer di kalangan orang Indonesia wkwk. Aku pernah bertanya pada beberapa teman lokal dan juga teman-teman dari negara lain tentang desa ini dan mereka menjawab tidak tau haha. Jadi pengalamanku berkunjung ke Edensor itu ternyata tidak ada spesial-spesialnya di mata mereka. Tapi ya sudahlah ya, yang penting aku menikmati perjalananku kala itu.
Posted in Solok, March 2024