Tidak pernah terpikir sebelumnya bahwa aku akan menginjakkan kaki di salah satu negara di Semenanjung Arab ini, Qatar. Dulu pikirku kalau ingin mengunjungi negara Arab lebih baik ke Arab Saudi aja, untuk umroh ataupun haji. Lagi pula aku rasa negara-negara di sana memiliki kemiripan satu sama lain, sebagian besar wilayahnya berupa gurun, kering dan panas, paling yang menarik hanya gedung-gedung pencakar langit yang memang sedang gencar-gencarnya dibangun di sana. Tapi ternyata Allah punya skenario berbeda, aku malah berkunjung ke Qatar bahkan sebelum cita-cita ke tanah suci terwujud. Hehe.
Trip singkat ini tidaklah mendadak, tapi sudah aku rencanakan sejak beberapa bulan aku tinggal di Inggris. Seorang teman satu flatku di Sheffield bercerita bahwa dia singgah sebentar di Doha ketika dalam perjalanan Jakarta-Manchester dulu. Lalu aku kepikiran untuk melakukan hal yang sama ketika pulang ke Indonesia nanti, lumayan bisa lihat-lihat negara lain. Ibarat sambil menyelam minum air, ah klise sekali haha. Kalau mengkhususkan agenda liburan ke negara ini sepertinya agak kurang bijak, karna bucket list-ku untuk mengunjungi negara-negara impian masih panjang daftarnya.
Akhirnya bulan November 2023 rencana inipun dieksekusi. Aku mengikuti city tour dengan durasi 3 jam yang disediakan oleh maskapai Qatar Airways. Cukup dengan membayar 100 QAR aku sudah bisa mengunjungi beberapa lokasi turistik di kota Doha. Fasilitasnya sangat baik, disediakan bus dengan AC yang cukup dingin untuk melawan panasnya Doha, asli lebih panas dari Jakarta. Selama tur aku dan beberapa orang lainnya dipandu oleh seorang pemandu wisata yang sangat ramah. Bahkan dia dengan senang hati mengambilkan fotoku dengan latar belakang gedung-gedung tinggi.
Pemberhentian pertama adalah Dhow Harbour. Dhow berasal dari bahasa arab yang artinya kapal layar tradisional, dan memang di pelabuhan ini banyak sekali kapal tradisional yang sedang ngetem (kaya angkot aja 😆). Dulunya kapal-kapal ini digunakan untuk menangkap ikan, namun saat ini dimanfaatkan untuk keperluan wisata. Selain itu, dari tempat ini kita juga disuguhi dengan pemandangan city center-nya Doha di seberang lautan. Beberapa ratus meter dari sana juga terdapat Museum of Islamic Art, sayangnya aku dan rombongan tidak masuk ke sana karna keterbatasan waktu.
Selanjutnya kami diajak ke Souq Waqif, salah satu pasar tradisional yang ada di Doha. Seperti pasar pada umumnya, yang dijual ya macam-macam. Mulai dari baju, kain, souvenir, karpet, dll. Bahkan juga ada satu kawasan di pasar ini yang khusus menjual burung, dan pas aku lewat sana burungnya berisik banget wkwkwk. Di pasar ini juga tersedia berbagai macam restoran, mulai dari restoran Cina, Turki, Thailand, Itali, dan tentunya restoran Arab dong. Sayangnya belum ada restoran Indonesia di sana huhu. Rombongan tur diberi kebebasan selama 40 menit untuk mengitari pasar ini tanpa tour guide. Dan aku memilih untuk muter-muter sambil mengambil beberapa foto lalu sebelum balik ke bus aku sempatkan membeli souvenir gantungan kunci bentuk unta dan juga magnet tempelan kulkas. Satu hal yang sangat aku apresiasi dari pasar ini adalah kebersihannya, aku benar-benar tidak melihat adanya sampah karna di setiap sudut sudah ada petugas kebersihan yang dengan sigap membersihkan dan memungut sampah yang ada. Keren banget!
Tempat terakhir yang aku datangi adalah Katara Cultural Village. Sebenarnya banyak sekali yang bisa dikunjungi di kawasan ini, namun karna keterbatasan waktu kami hanya berkeliling sebentar ke Katara Mosque, Golden Mosque, dan Amphitheatre. Setelah itu bus membawa kami kembali ke bandara. Sepanjang perjalanan juga ada beberapa tempat wisata yang dilewati seperti National Museum of Qatar dan City Center yang dipenuhi dengan gedung-gedung tinggi nan megah.
Ketika kembali ke bandara aku masih punya waktu beberapa jam sebelum boarding, yang aku manfaatkan dengan muter-muter dan makan sepotong pizza di restoran Itali yang aku lupa apa namanya, haha. Sebuah fun fact bahwa semua restoran di Hamad International Airport ini menjual makanan halal, no haram thingy. Aku sudah mengkonfirmasi ke petugas di sana.
Kesimpulan dari postingan ini adalah I had my best brief experience in Doha and it's worth everything. Jadi buat teman-teman yang punya waktu transit cukup panjang bisa banget ikutan tur ini, mumpung murah dan juga bebas visa!
Posted in Solok, February 2024